Sunday, November 21, 2010

When I Meet Shinichi | chapter 5

When I Meet Shinichi
By : arisa-chan
Disclaimer : Aoyama Gosho and Tite Kubo
Konnichiwa~
Aduh maaf banget .. mohon maaf yang sebesar-besarnya
Coz nge update nya lama banget T.T
Ok.. langsung aja baca chapter 5 ya ;)

"Oh... Tidak...!" semua orang melihat pemandangan yang tidak mengenakan itu . Termasuk Shinichi yang melihat sosok seseorang yang sudah sangat ia kenal . Dan perlahan-lahan.. Helikopter itu mulai merendah dan menerbangkan benda-benda ringan, menggoyangkan rumput-rumput dan dedaunan di halaman rumah Byakuya itu.
Lelaki berjubah hitam itu keluar dari helikopter dan membawa tahanan. Salah satunya lagi membawa sebuah benda yang sedang dicari.
"Lu, lukisan ku! Kembalikan!" Byakuya berteriak dan berlari ke arah pria berjubah hitam itu.
"Ja, jangan!" teriak Shinichi, dan...
DOR! satu peluru ditembakkan ke lengan Byakuya dan melukainya. Spontan Byakuya pun terjatuh dan memegang lengannya yang terluka itu. Semua yang ada di sana hanya bisa diam dan kaget dan paramedis pun segera menolong Byakuya. Tapi anehnya saat paramedis menolong Byakuya, kawanan berjubah hitam itu tidak berontak. Mereka hanya tertawa.
"Shinichi Kudo... Sudah lama kita tidak berjumpa" kata Gin, orang berjubah hitam itu.
"Waaaah kak, dia sepertinya terkejut sekali melihat kita datang ya!" cetus Vodka, yang membawa lukisan mahal Byakuya itu.
"Si, siapa kalian?" bentak Inspektur Megure. Semua security yang ada di sana mengarahkan pistolnya kepada kawanan berjubah hitam itu.
"Diam! Jangan tembakkan pistol itu pada kami! Percuma saja! Kalau kalian menembaki kami, orang yang kalian buru selama ini akan mati juga!" Gin memberi ultimatum pada semua yang ada di sana sambil menodongkan pistolnya pada tahanan yang ia dekap.
"Lepaskan... lepaskan.. temanku!" teriak Shinichi.
"Wah? Teman? Apa aku ga salah dengar? Bukankah Kaito Kid ini musuhmu, ya?" Ucap Gin.
"Shinichi, siapa orang-orang itu?" tanya Ran.
"Diam Ran.. ini urusan aku dengan mereka. Sebaiknya kau masuk saja." kata Shinichi.
"Ta, tapi.."
"Sudahlah Ran, aku ga mau kalau kau terluka!" ucap Shinichi.
"Aku akan membantu mu, Shinichi". kata Heiji
"Aku juga!" Hakuba pun ikut.
"Aku juga! Yaaa tentu saja kalau boleh." kata Ichigo.
Shinichi hanya tersenyum dan terdiam.
"Biar aku saja yang menghadapi mereka." kata Shinichi sambil menggulung lengan bajunya.
"HAHAHAHAHAHAHA" Gin dan Vodka tertawa ketika melihat Shinichi mengajak mereka bertarung.
"Rupanya, kau terobsesi sekali untuk mengambil Kid dan lukisan ini. Dan mengalahkan kami juga! HAHAHA" kata Vodka sambil tertawa.
"ARGH! Manusia tak berguna! Akan ku hajar kau!" tiba-tiba Heiji berlari ke arah Vodka. Lukisan yang ada di tangan Vodka terjatuh, begitu juga pistolnya. Mereka sekarang bertarung dengan tangan kosong.
"HEI KAU! JANGAN MACAM-MACAM YA!" teriak Gin dengan bersiap menembakkan pelurunya pada Heiji yang sedang bertarung dengan Vodka. Karena gerakan Heiji sangat cepat, Gin agak sulit untuk mebidiknya. Akhirnya, Gin membidik ke sembarang tempat.
DOOR!
"HAHAHAHA ! RASAKAN ITU ANAK KECIL!" Gin telah menembakkan pelurunya dan dia tertawa terbahak-bahak.
"ARGHH!" teriak Vodka penuh amarah dengan menahan dadanya.
"A, APAA!" Gin terdiam dan matanya terbelalak. Segera ia lepaskan tahanannya, Kid dan berlari ke arah Vodka. Sementara Kid terjatuh lemas dan tak sadarkan diri. Tim paramedis segera menyelamatkan Kid.
"Vod...ka.. Maafkan aku! A, akuu! akuu!" ucap Gin dengan wajah yang sedih.
"Kakak... kenapa.. kenapa kakak tega...?" tanya Vodka dengan nafas terengah-engah sambil memegang dadanya yang tertembak.
"Aku tak sengaja! Kupikir kau... kupikir bukan kau yang tertembak!" jelas Gin. Sementara Vodka hanya tersenyum dan...
Ia tak sadarkan diri, dan pergi untuk selamanya.
"ARGHHHH! TIDAAAAAAAAKKKK!" teriak Gin sekencang-kencangnya dan ia pun mengeluarkan air mata. Hujan pun turun, seakan tahu ada berita duka dari dunia ini.
"PUAS KALIAN! HAH? PUAS KAN!" teriak Gin pada orang-orang yang ada di sana. Semuanya hanya diam.
"Serahkan dirimu pada pihak FBI. itu akan membuatmu lebih baik.." ucap Hakuba.
Gin kemudian menatap adiknya yang hanya tinggal raga. Kemudian ia berdiri dan berlari sekencang yang ia bisa ditenga hujan dan badai petir. Ia ingin melarikan diri.
"Tangkap dia!" perintah Inspektur Megure, dan semua polisi pun pergi mengejarnya. Termasuk anggota FBI, Shuichi akai dan bu Joddy. Ichigo dan Rukia pun tikut mengejarnya.
Sementara itu, tim paramedis membopong Vodka ke ruang perawatan untuk divisum.
Di tempat lain, saat para polisi sedang mengejar Gin, mereka kehilangan arah. Mereka pun berpencar dan tetap berusaha mencari Gin sampai dapat.
"Rukia.. ayo kita cari si Gin itu, kamu cewek jangan lelet ya!" cetus Ichigo.
"HAH, kayak yang ga tau kemampuanku saja!" jawab Rukia.
Mereka pun terus mencari Gin sampai dapat sampai suatu saat mereka menemukan tempat yang berasap di balik batu, seperti ada bakaran.
"Ichigo, itu apa?" tanya Rukia sambil menunjuk ke arah tempat yang berasap itu.
"Ng?" Ichigo pun mendekati batu itu dan meloncatinya. Tapi ternyata di balik batu itu adalah jurang yang sangat dalam Ichigo yang tak dapat menahan keseimbangan akhirnya jatuh.
"ICHIGOOOOOOOOO!" teriak Rukia sambil menghampirinya. Rukia pun bisa meraih tangan Ichigo dan Ichigo. Rukia menariknya hingga Ichigo tersungkur di tanah. Tapi, keadaan itu malah berbalik dan Rukia yang terlempar ke jurang.
"OH TIDAK!" Ichigo dengan segera menangkap tangan Rukia dan menahannya agar tidak jatuh tapi Rukia tidak terlempar ke batu, Rukia malah menggantung di tepi jurang hanya dengan sebelah tangan Ichigo.
"Rukia... bertahanlah! aku akan berusaha!" teriak Ichigo dengan semangat.
Rukia pun ketakutan, ia hanya tak bisa bergerak. Karena jika ia bergerak, ia akan jatuh.
"Hei... kepala Jeruk!" ejek Rukia "Mau sampai kapan kau memegang tanganku, hah?"
"diam! aku takan kubiarkan kau jatuh!" teriak Ichigo.
"bodoh.. itu mustahil!"
"itu bukan mustahil,aku akan menyelamatkanmu!"
"daripada kau jatuh gara-gara nahan aku, lebih baik lepasin aja aku" ucap Rukia sambil tersenyum sedih.
"bodoh! aku ga bakal ngelepasin kamu!" jawab Ichigo sambil mengeratkan tangannya pada Rukia.
"maafin aku ya, kalo aku punya salah sama kamu... maafin aku juga, sering bikin kamu repot" kata Rukia sambil tertawa kecil.
"perkataan macam apa itu? kamu mau mati, hah? kalau begitu biarkan aku mati saja!"
"HEI! ga boleh bilang gitu ah!" kata Rukia.
"Ya terus kenapa kamu ngomong-ngomong minta maaf? kayak yang mau mati aja! HUH bodoh!"
Rukia hanya tersenyum, dan melepaskan jepit rambutnya. "Maafkan aku, Ichigo.. A, aishiteru..." ucap Rukia sambil menusukkan bagian tajam dari jepit rambutnya pada tangan Ichigo, spontan Ichigo pun kesakitan dan tak sengaja melepaskan pegangannya.
"RUKIAAAAAAAAAAAAAA!"
Sementara itu, para polisi sedang mencari Gin di tengah hujan. Tapi belum saja ketemu, tapi mereka tetap berusaha.
Di kediaman Byakuya, Kid yang tadi tak sadarkan diri sekarang telah siuman. Ia dikelilingi oleh para penjaga, termasuk Shinichi.
"Wah wah.. aku tertangkap ya." ucap Kid sambil tersenyum kecil.
"Bukan hanya kau. Mereka juga... telah tertangkap, mungkin." jawab Shinichi.
"Tapi.. mereka lama banget ya?" tanya Heiji heran.
"hmm... bagaimana kalau kita ikut mengejarnya?" kata Shinichi mengusulkan.
"tapi, Shinichi... bagaimana dengan Kid ini?" tanya Ran sambil berbisik. Shinichi terdiam sejenak dan tersenyum.
"Ehm! aku serahkan Kid si pencuri ini pada kalian!" kata Heiji kepada para inspektur yang tidak ikut mengejar Gin.
"baik!" jawab para inspektur.
Kid hanya tersenyum dan seperti mempunyai niat yang tidak baik. Akhirnya, Shinichi dan Heiji pergi mencari Gin.
"Tunggu!" teriak Shinichi pada Heiji di halaman rumah.
"Ng? ada apa Shinichi? kenapa tiba-tiba?" tanya Heiji yang menghentikan langkahnya.
"bagaimana kalau kau antar aku ke rumah profesor Agasa?" kata Shinichi meminta.
"iya.. boleh saja, tapi mengapa tiba-tiba?" tanya Heiji.
"aku, aku hanya teringat pada profesor dan... pada teman-teman kecilku" jawab Shinichi dengan tatapan sedih.
"Oh, baiklah jika kau mau." kata Heiji setuju. Akhirnya, mereka pun pergi ke rumah profesor Agasa. Dan ketika sampai di rumah Profesor, mereka melihat mobil Gin terparkir di depannya.
"Oh tidak! Ada apa-apa dengan profesor!" teriak Shinichi. Akhirnya, Shinichi dan Heiji bergegas turun dari mobil mereka dan memasuki ruma profesor agasa dengan menyiapkan senjata di tangannya. Mereka berlari dan menggebrak pintu rumah profesor. Dan...
BRAKKK!
Mereka melihat profesor serta teman-teman kecilnya sedang diikat, kecuali Ai Haibara.
"Lepaskan teman-temanku!" gertak Shinichi.
"hm, ternyata kau tahu kalau aku ada di sini ya. Hebat juga kau!" ucap Gin sambil menodongkan mulut pistolnya ke kepala Ai yang ia dekap.
"Lepaskan anak itu!" gertak Heiji pada Gin.
"HAHAHAHA! kalau kalian menembakku, nyawa anak ini akan mati!" ucap Gin dengan tertawa terbahak-bahak.
"aduh, bagaimana ini Shinichi?" tanya Heiji. Shini pun berusaha berfikir keras.
"ARGH!" teriak Gin dengan penuh kesakitan.
"a, apa? Ai ? Apa yang kau lakukan?" tanya Shinichi.
Ai langsung merebut pistol dari tangannya Gin dan berbalik menodong Gin. Sementara itu, Heiji melepaskan ikatan anak-anak dan profesor. dan menelepon Inspektur Megure untuk segera ke rumah profesor Agasa.
Gin yang sedang lemah pun tertangkap. Dan akhirnya, semua komplotan organisasi hitam dapat tertangkap semua. Mereka menjadi tahanan FBI di Amerika.
"Tugas ku selesai, terima kasih telah membantu." ucap Shuichi Akai.
"Terima kasih juga, detektif cilik" kata bu Joddy, salah satu anggota FBI sambil tersenyum pada Shinichi. Shinichi hanya tersenyum.
Setelah semua selesai, mereka kembali ke rumah Byakuya Kuchiki, sang pelukis terkenal itu.
"Oya, Kaito Kid mana?" tanya Heiji.
"Tenang, ia ada di ruang perawatan dan dijaga ketat oleh para polisi." jawab Inspektur Megure.
"Aku akan melihatnya" kata Shinichi sambil berjalan ke arah ruang perawatan Kid. Saat Shinichi membuka pintu, yang dilihatnya adalah para polisi yang tergeletak di ruangan tersebut. Sementara itu, Kaito Kid tak ada di tempat tidurnya.
"Argh! Sial!" kata Shinichi kesal. Tapi kemudian ia melihat sosok seserang yang memakai jubah putih berlalri ke lantai atas. Shinichi pun mengejarnya. Sesampainya di lantai teratas.. ia melihat Kid yang sudah terbang.
"Shinichi Kudo.. hmm.. seharusnya kau berterima kasih padaku." ucap Kid.
"A, apa katamu? Kemari kau! sebaiknya kau menyerahkan dirimu!" bentak Shinichi.
"Kau tahu.. aku yang memancing anggota jubah hitam itu supaya mereka pergi ke rumah ini. dan aku juga yang memberikan petunjuk pada polisi-polisi bodoh itu." jelas Kid.
"hmmm ya, aku tau... baiklah... terima kasih, Kid..." ucap Shinichi sambil tersenyum.
"Ya.. sama-sama. dan semoga kau bisa bahagia dengan tubuhmu yang seperti semula lagi." kata Kid sambil tersenyum dan terbang jauh meninggalkan Shinichi. Tak lama kemudian, para polisi datang ke tempat Shinichi berada.
"Shi, shinichi! di mana Kid?" tanya Inspektur Megure.
Shinichi hanya tersenyum dan menjawab, "maaf, aku tak tahu pak Inspektur".
Shinichi melangkah pergi dan kembali ke dalam ruangan lantai bawah. Tak lama kemudian Rukia dan Ichigo datang dengan bersimbah luka dan darah. Mereka berdua langsung diberi perawatan intensif karena lukanya cukup parah.
"Shinichi, bagaimana? Musuhnya udah ketemu?" tanya Rukia sambil tertawa kecil.
"Ya... begitulah, tinggal menangkap anggota lainnya.." jawab Shinichi sambil tersenyum.
"Lalu, bagaimana denga si maling itu, hah?" tanya Ichigo kemudian.
"Lukisan itu tidak dicuri olehnya. Ia pergi dengan tangan kosong." jawab Takagi
"Terus, ngapain tuh maling bikin surat ancaman segala? Pake acara nyewa bodyguard segala?" tanya Ichigo dengan nada kesal.
"Yaa sudahlah. Toh kita semua selamat, kan? Hahahaha..." ucap Kogoro yang sudah pulih keadaannya dengan tertawa khasnya yang terbahak-bahak. Semua yang di sana juga ikut tertawa.
Beberapa hari kemudian, Ai menemukan obat penawar racun dari APTX 4869. Obat itu dapat mengembalikan bentuk tubuhnya Ai dan Shinichi yang mengecil. Pada Shinichi berhasil dan Shinichi seperti anak SMA lagi.
Lain halnya dengan Ai, tubuhnya dapat kembali seperti semula dengan penawar racun tersebut. Namun, ia tidak dapat mengingat kenangan/memori yang ia alami selama ia mengecil. Jadi ia tidak ingat siapa itu Profesor Agasa, siapa itu Conan, siapa itu grup detektif cilik dan yang lainnya. Ia hanya ingat kenangan saat sebelum tubuhnya mengecil.
*********************************** SELESAI **************************************
Akhirnya.. selesai juga Crossover Conan-Bleach ini. Maaf banget di updatenya lama. maaf juga Cuma 5 chapter. bener-bener banyak tugas soalnya. hehehe
makasih yang udah mau review , yang udah mau baca. maaf banget kalo banyak kesalahan. hehe makasih ya

2 comments: